jump to navigation

Siap Sedia Waktunya Sudah Dekat November 27, 2008

Posted by Agus Dasa Silitonga in Khotbah Epistel.
trackback

Khotbah Epistel, Minggu Advent I, 30 Nopember 2008

 

Nas : Roma 13 : 11 – 14

 

SIAP SEDIA WAKTUNYA SUDAH DEKAT

 

1. Untuk lebih memahami nas Roma 13:11-14 ini, kita harus membaca ayat sebelumnya, khususnya ayat 8 – 10; menutu Paulus kasih adalah penggenapan Hukum Taurat. Bagi Paulus mempraktekkan hidup saling mengasihi adalah hutang yang harus di bayar (bnd. 1 Kor. 9:16). Selanjutnya, rasul Paulus mengingatkan bahwa kita hidup di dalam waktu yang singkat dan cepat berakhir. Sebab itu selagi masih ada kesempatan, selagi masih ada waktu, lakukanlah yang baik  dengan hidup saling mengasihi.

2.  Tetapi dalam pikiran Paulus ada hal yang lebih penting dari sekedar singkatnya waktu yaitu mengenai hari kedatangan Kristus yang keduakalinya. Waktu kedatangan Kristus yang kedua kalinya semakin singkat, keselamatan sudah lebih dekat bagi kita dari pada waktu kita menjadi percaya. Oleh sebab itu kita harus selalu siap sedia.

3.  Sikap seperti apakah yang harus kita tunjukkan sebagai wujud bahwa kita siap sedia menantikan waktu yang sudah dekat tersebut? Kalau kita membaca Roma 13: 11 – 14 ini dengan seksama, kita menemukan dua (2) sikap yang harus kita tunjukkan sebagai tanda bahwa kita siap sedia:

 

a. Bangun dari tidur dengan menanggalkan perbuatan kegelapan dan mengenakan perlengkapan senjata terang (ay.11-13)

Ancaman terbesar bagi orang percaya adalah imannya semakin kendor dan lemah karena pergumulan-pergumulan di dunia ini atau iman yang terlena karena kenikmatan-kenikmatan yang ditawarkan dunia ini seperti yang disebutkan dalam ayat 13 “pesta pora, kemabukan, percabulan, hawa nafsu, perselisihan dan iri hati” (perbuatan kegelapan). Keadaan seperti inilah yang dikatakan Paulus “tidur” dan keadaan ini sangat berbahaya sebab keselamatan sudah semakin dekat, karena itu orang percaya yang tertidur harus disentak supaya terjaga dan waspada serta hidup dengan sopan. Bangun dari tidur adalah seruan dan peringatan untuk selalu siap sedia dan waspada menantikan kedatangan Kristus yang kedua kalinya. Jika kita tertidur, nasib kita bisa seperti nasib kelima gadis bodoh yang tidak siap sedia menantikan kedatangan mempelai laki-laki (Mat.25). Bangun dari tidur artinya terjaga ditunjukkan dengan menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan seperti menanggalkan pakaian yang telah kotor, dekil, dan rusak. Sebagai gantinya kita harus mengenakan perlengkapan senjata terang. Siap sedia dan berjaga-jaga menantikan Tuhan bukanlah duduk-duduk, melainkan berjuang melawan kuasa-kuasa gelap, orang percaya tidak bersikap pasif sambil menonton pergumulan/peperangan antara kuasa terang dan kuasa gelap, tetapi orang percaya ikut berjuang di pihak kuasa terang. Kuasa kegelapan terus berusaha untuk menyeret kita ke lingkungan kekuasaan mereka (bnd. 1 Ptrs.5:8), sebab itu kita memerlukan senjata-senjata agar kita sanggup menangkal mereka (bnd. Efesus 6:11-17). 

 

b. Hidup bersekutu dengan Kristus (ay.14)

     Di atas sudah dijelaskan bahwa kita harus bangun dari tidur dengan menanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan, hidup dengan sopan, berjuang melawan kuasa-kuasa kegelapan. Semua itu tidak mungkin kita lakukan sendiri, hal itu dapat kita lakukan kalau kita membina hidup persekutuan dengan Kristus. Ungkapan ‘mengenakan Kristus’ merupakan kiasan, dalam Galatia 3: 27 persekutuan dengan Kristus diibaratkan oleh kiasan pakaian (Gal.3:27 “kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus”). Dalam masyarakat, pakaian memperlihatkan dan menentukan kedudukan seseorang. Lain pakaian seorang merdeka, lain pakaian budak, lain jubah bangsawan, lain baju rakyat kecil. Tetapi orang-orang percaya diajarkan untuk ‘mengenakan Kristus’, mengenakan pakaian yang sama, sehingga  tidak  nampak  lagi  perbedaan  (bnd. Gal. 3: 28). Lawan ‘mengenakan Kristus’ ialah merawat tubuh untuk memuaskan keinginannya. Hal ini harus kita hindari, jangan kita membina persekutuan dengan hal-hal yang hanya memuaskan keinginan daging yaitu perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah atau bersikap toleran terhadapnya. Kita harus berani memutuskan hubungan dengan segala bentuk perbuatan yang sifatnya hanya memuaskan keinginan daging saja, sebaliknya kita harus lebih sungguh-sungguh membina hidup persekutuan dengan Kristus supaya kita memiliki hidup berkemenangan di dunia ini dan di akhirat nanti, sebab waktunya sudah dekat.    

 

4.  Renungan

     a.  Siap sedialah, waktunya sudah dekat. Kalau kita perhatikan, pengharapan dan kesiap-sediaan manusia akan kedatangan Kristus yang kedua kalinya semakin suram dan samar-samar. Hal tersebut nyata dari sikap hidup yang terjadi  di sekeliling kita dimana memuaskan keinginan daging menjadi hal yang sangat penting. Nas ini mengingatkan kita: siap sedialah, waktunya sudah dekat. Setiap waktu yang kita lewati semakin mendekatkan kita kepada kematian dan mendekatkan kita kepada waktu kedatangan Kristus kedua kalinya. Oleh sebab itu, marilah kita bangun dari tidur, tanggalkan perbuatan-perbuatan kegelapan dan kenakan perlengkapan senjata terang untuk menghadapi pencobaan-pencobaan di dunia ini.

     b.   Hari Minggu 30 Nopember 2008 kita akan memasuki Minggu Advent I. Advent artinya masa penantian akan kedatangan Mesias, Juruselamat dunia ini. Penantian akan kedatangan Mesias sudah digenapi dengan kelahiran Yesus 2000 tahun yang lalu; saat ini kita menantikan kedatangan Tuhan Yesus Kristus yang keduakalinya. Ber-Advent mengajak kita untuk mempersiapkan hidup kita dan hidup orang lain (tugas panggilan gereja) menjadi tuaian ketika Dia datang di dalam kemuliaan, dan waktu kedatangan-Nya sudah semakin dekat.  Selamat Advent.

Komentar»

1. qartha - November 28, 2008

Kadang-kadang kita lupa daratan karena asyiknya gemerlap dunia ini sehingga kita lupa akan hari kiamat. Semoga dengan renungan kita ingat akan hari kedatanganNya yang kedua kali itu.

Partitur koor HEHE MA HO di http://qartha.wordpress.com/

2. Pdt. Agus Dasa Silitonga - November 30, 2008

Menikmati hidup di dunia ini akan menjadi positip dan berkenan di hadapan Tuhan ketika kita menikmatinya dengan tetap menyadari hari kedatangan Tuhan yang keduakalinya semakin dekat dari saat kita percaya; sehingga kita menikmatinya dengan bertanggungjawab yaitu nama Tuhan dipermuliakan. Selamat Adven.


Tinggalkan Balasan ke qartha Batalkan balasan